Rabu, 22 Desember 2010

Kamera plastic menjadi pilihan fotografi.


            Malang (10/12) – di era digital seperti ini telah memberikan banyak kemudahan bagi manusia, tidak terkecuali dalam seni menangkap cahaya (baca:fotografi). Orang tidak perlu lagi repot untuk membeli sebuah roll film,mencuci kemudian mencetak fotonya. Sekarang tinggal jepret,pindahkan ke computer dan hasil foto bias langsung di lihat.
            Namun kemudahan – kemudahan digital tidak lantas menggiurkan komunitas anggota klastic malang (kaskus toycam community malang) untuk tetap menggunakan analog, di samping harga kamera yang terjangkau dan membutuhkan kreativitas dalam penggunaannya agar hasil yang di dapat maksimal.
“Klastic ini berdiri sekitar akhir tahun 2008 dengan anggota 30-an di seluruh Indonesia dan bertemu di suatu forum bernama kaskus. Mengatasnamakan kaskus karena forum kaskuslah yang berjasa dalam mengembangkan komunitas ini” ungkap reza ketua klastic regional malang.
           “ hingga saat ini member klastic mencapai ribuan yang menyebar di 4 pulau Indonesia, seperti jawa,Sumatra,Kalimantan,Sulawesi. Di regional malang sendiri ada 50 member yang aktif dalam komunitas ini, kegiatan dari komunitas ini setiap bulannya mengadakan hunting bersama agar semakin kompak dan mendekatkan antara satu dengan lainnya.” Lanjut reza
Seperti yang di ucapkan di atas bahwa menggunakan kamera membutuhkan kreativitas reza menyatakan “ dengan kamera film ini kita bias menambah efek – efek seperti kejadian penumpukan pada film atau menambah zat kimia, ada suatu kebanggaan tersendiri jika kita menciptakan gambar yang unik dengan kamera seadanya”.
            Bagi anggota klastic tidak ada rasa malu atau minder menggunakan kamera – kamera film karena menurut mereka keadaan fisik tidaklah penting artinya. Sebenarnya dengan kamera plastic dan mainan ini kita bias bersksperimen untuk mendapatkan warna – warna yang unik” jelas faizal anggota klastic.
Menurut faizal menggunakan kamera plastic ini lebih sederhana di banding kamera DSLR karena tidak perlu memikirkan diafragma speed ataupun lensa. Cukup menekan tombol shutter dan bermain angle aja,”paling tekor pembelian film aja” ucap dia.
           Bagi teman – teman klastic tidak beralihnya mereka ke digital karena lebih merasa tertantang dengan hasil unik yang didapat selain harga kamera yang relatif terjangkau mereka bisa menggali kreativitas dalam penggunaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar